blank

Era Baru Konsultan Pajak: Saat AI Mengambil Alih Tugas Repetitif di Artha Raya Consult

Artha Raya Consult menjadi pionir sebagai konsultan pajak pertama di Indonesia yang mengadopsi transformasi kerja berbasis AI. Melalui pelatihan intensif dari AI for Productivity, ARC kini mengotomatiskan tugas repetitif seperti rekonsiliasi dan pemrosesan data, memberdayakan tim untuk fokus pada layanan strategis dan meningkatkan efisiensi.

Table of Contents

Surabaya – Artha Raya Consult (ARC) mencatatkan diri sebagai konsultan pajak pertama di Indonesia yang secara resmi mengadopsi AI Work Transformation, sebuah langkah strategis yang difasilitasi oleh AI for Productivity (AFP). Inisiatif ini menandai babak baru dalam industri jasa profesional, di mana kecerdasan buatan (AI) tidak lagi hanya menyentuh sektor teknologi, tetapi mulai merambah hingga ke profesi yang menuntut ketelitian manual tingkat tinggi.

Tantangan di Balik Tumpukan Dokumen Pajak

Dalam praktik sehari-hari, profesi konsultan pajak bergelut dengan data dalam jumlah masif dan sering kali menghadapi kendala pada kecepatan pemrosesan. Proses seperti pengecekan detail, analisis data, dan tugas-tugas administratif lainnya membutuhkan ketelitian ekstra untuk menghindari kesalahan. Tanpa dukungan teknologi, pekerjaan ini dapat memakan waktu lama dan sangat rentan terhadap human error. Transformasi digital melalui AI dipandang sebagai solusi untuk menjembatani keterbatasan ini, memungkinkan para profesional untuk bekerja lebih efisien.

Transformasi Praktis: Fokus Utama Pelatihan AI

Program AI Corporate Training yang dirancang oleh AFP untuk ARC berfokus pada penerapan praktis AI untuk tugas-tugas harian yang paling memakan waktu. Pelatihan intensif selama dua hari ini membekali tim ARC dengan keahlian di beberapa area kunci:

  • Rekonsiliasi Data Keuangan: Proses mencocokkan rekening koran dengan buku besar yang sebelumnya bisa memakan waktu berhari-hari, kini diotomatisasi untuk mendapatkan hasil yang lebih cepat dan akurat.
  • Pembersihan Data ERP: AI digunakan untuk membersihkan dan merapikan data dari sistem ERP (Enterprise Resource Planning), memastikan data yang diolah lebih valid dan konsisten sebelum dianalisis lebih lanjut.
  • Pengolahan Dokumen Pajak: Sistem berbasis AI dilatih untuk memproses berbagai dokumen pajak, mempercepat entri data dan verifikasi awal, sehingga mengurangi beban kerja administratif secara signifikan.

Bukan Menggantikan, Tetapi Memberdayakan

Langkah adopsi AI ini bukanlah tentang menggantikan peran manusia, melainkan memberdayakan para profesional untuk fokus pada tugas-tugas bernilai tambah tinggi. Dengan mengotomatiskan pekerjaan repetitif, para konsultan dapat mengalokasikan lebih banyak waktu untuk analisis strategis, konsultasi mendalam dengan klien, dan pengembangan bisnis.

Managing Partner ARC, Zeti Arina, mengonfirmasi dampak positif ini. “Tim sangat senang dan terbantu dengan AI. Dengan sistem otomatisasi, pekerjaan rutin bisa lebih cepat selesai sehingga kami dapat menjangkau lebih banyak klien. ARC tidak mau ketinggalan dan ingin selangkah lebih maju,” tuturnya.

Visi pemberdayaan ini juga menjadi inti dari pelatihan yang diberikan AFP. Muhammad Ahwy Karuniyado, Co-founder AFP, menegaskan bahwa perubahan pola pikir adalah kunci. “Pelatihan ini bukan sekadar soal teknologi, tapi juga membentuk mindset digital agar profesional siap menghadapi perubahan dan mampu memberikan nilai tambah nyata dengan bantuan AI,” ujarnya.

Iman Kurniawan, fasilitator AFP sekaligus praktisi audit, menambahkan bahwa adaptasi ini adalah sebuah keharusan. “Teknologi AI berkembang pesat. Accounting dan tax consulting pun tidak bisa ketinggalan. Momentum ini harus dimanfaatkan agar konsultan pajak bisa bekerja lebih efisien, akurat, dan relevan dengan kebutuhan klien saat ini,” tegasnya.

Pada akhirnya, kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa AI dapat diterapkan di sektor yang selama ini dianggap kompleks dan tradisional. “Tujuan kami sejak awal adalah menjembatani gap antara teknologi dan dunia kerja. Transformasi Artha Raya Consult membuktikan bahwa AI dapat diterapkan secara strategis bahkan di industri konsultan pajak,” pungkas Muhammad Hanif, Founder AFP.

Share Artikel Ini:

Related Posts